Putih...
Bersinar terang...
Menerangi gelap malam...
Tampak indah, namun memancarkan aura misterius...
Jelas, kedua mata ini mendapatimu
"Sang Bulan" kau terasa begitu dekat
Sangat dekat !
Seakan aku hanya membutuhkan beberapa anak tangga untuk menggapaimu
Namun, adanya adalah...
Kau seakan dekat, namun kau jauh tak teraih olehku
Bisa jadi seperti "dia"
Begitu dekat aku merasakan adanya,
Seakan aku sedang memeluknya...
Namun yang benar adalah...
"Dia" seinchi pun tak berada di dekatku !
Dia jauh....................
Tapi,-
Sanggup kulihat sinarnya yang membias diruang hatiku
Selalu dapat aku rasakan hembusan nafasnya yang mengeluskan kerinduan kepadanya
Sangat jelas tergambar wajah dan senyumnya dipikiranku
Nyata terdengar bisik lembut suaranya di telingaku
Dia dan hati yang bersamanya sangat jauh dariku
Tapi entah bagaimana sebuah alasan mampu menerangkannya...
Bahwa dia lah episentrum dari getaran yang terus menari-nari dihatiku...
Dia,
Kamis malam, 5 April 2012 (23:58 WIB)
Dalam sunyi malam menjelang tidurku,
Ku sapa "dia" lewat barisan puisi ini...
Semoga "dia" baik saja, dan selalu bersama lindungan-Nya
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar